Jumat, 29 Januari 2010

Isomer

Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda. Senyawa-senyawa yang berisomer memiliki sifat yang berbeda akibat adanya perbedaan struktur. Keisomeran pada senyawa hidrokarbon dibedakan atas keisomeran struktur (keisomeran kerangka, posisi, dan fungsi), dan keisomeran ruang/geometri (cis-trans).
Isomer kerangka adalah isomer yang terjadi karena perbedaan kerangka atom karbon diantara senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama. Isomer posisi terjadi karena perbedaan letak (posisi) gugus tertentu dalam senyawa-senyawa dengan rumus molekul dan kerangka yang sama. Isomer fungsi adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi gugus fungsinya berbeda. Sedangkan isomer geometri adalah isomer yang terjadi karena perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap.
Keisomeran pada senyawa hidrokarbon dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.Keisomeran pada alkana
Keisomeran pada alkana dimulai dari butana, C4H10. Pada senyawa alkana ada dua jenis isomer, yakni isomer rangka dan isomer posisi.
b.Keisomeran pada alkena
Keisomeran pada alkena dimulai dari butena, C4H8. Pada senyawa alkena ada empat jenis isomer, yakni isomer rangka, posisi, fungsi, dan isomer geometri (cis-trans).
c.Keisomeran pada alkuna
Keisomeran pada alkuna dimulai dari butuna, C4H6. Pada senyawa alkuna ada tiga jenis isomer, yakni isomer rangka, posisi, dan isomer fungsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar