c. Kromatografi kolom
Kromatografi kolom berdasarkan pada jenis distribusi fasa adsorbsi cair-padat, pemisahan komponen-komponen suatu zat akan terjadi bila dilarutkan dalam suatu pelarut/eluen yang bergerak melalui fasa padat (adsorben), hal ini dikarenakan adanya perbedaan daya adsorbsi komponen-komponen tersebut. Alat yang digunakan dalam kromatografi ini adalah kolom gelas seperti terlihat pada gambar 8. Kolom gelas diisi dengan zat padat aktif seperti alumina atau silika gel sebagai fasa diam. Kromatografi kolom biasa digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu senyawa, tidak untuk menghitung Rf komponen. Tuangkan sedikit larutan zat yang akan diperiksa ke dalam kolom, biarkan zat tersebut diadsobsi oleh permukaan fasa padat dalam kolom, kemudian eluen untuk membantu mengalirkan komponen-komponen zat tersebut. Karena adanya perbedaan daya adsorbsi tiap komponen yang ada, maka terjadi pemisahan komponen-komponen dalam kolom alumina. Perjalanan komponen yang mempunyai daya adsorbsi lebih lemah, akan cepat dan menempuh jarak yang lebih jauh bila dibandingkan dengan perjalanan komponen yang daya adsorbsinya lebih kuat.
Cara pengambilan komponen yang telah terpisah pada proses analisa kromatografi kolom ini dapat dilakukan dengan dua cara:Kromatografi kolom berdasarkan pada jenis distribusi fasa adsorbsi cair-padat, pemisahan komponen-komponen suatu zat akan terjadi bila dilarutkan dalam suatu pelarut/eluen yang bergerak melalui fasa padat (adsorben), hal ini dikarenakan adanya perbedaan daya adsorbsi komponen-komponen tersebut. Alat yang digunakan dalam kromatografi ini adalah kolom gelas seperti terlihat pada gambar 8. Kolom gelas diisi dengan zat padat aktif seperti alumina atau silika gel sebagai fasa diam. Kromatografi kolom biasa digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu senyawa, tidak untuk menghitung Rf komponen. Tuangkan sedikit larutan zat yang akan diperiksa ke dalam kolom, biarkan zat tersebut diadsobsi oleh permukaan fasa padat dalam kolom, kemudian eluen untuk membantu mengalirkan komponen-komponen zat tersebut. Karena adanya perbedaan daya adsorbsi tiap komponen yang ada, maka terjadi pemisahan komponen-komponen dalam kolom alumina. Perjalanan komponen yang mempunyai daya adsorbsi lebih lemah, akan cepat dan menempuh jarak yang lebih jauh bila dibandingkan dengan perjalanan komponen yang daya adsorbsinya lebih kuat.
1. Zat padat aktif (alumina atau silika gel) dikeluarkan dari dalam kolom, kemudian bagian-bagian yang menyerap komponen yang sama, dipisahkan dari bagian-bagian yang menyerap komponen yang berbeda. Selanjutnya masing-masing komponen dilarutkan dalam pelarut yang cocok.
2. Cara lain ialah dengan cara mengalirkan terus eluen sampai semua komponen terlarut ke luar dari kolom. Larutan tiap komponen yang berbeda ditampung secara terpisah.
Cara mengisi kolom dengan zat padat aktif:
Pasang sebuah buret yang akan digunakan sebagai kolom gelas, tegak lurus menempel pada statif dengan memakai klem. Buret diisi dengan 40 ml eter, masukan wol gelas ke dasar kolom buret dengan memakai pipa gelas yang panjang. Masukan pasir yang telah dicuci bersih ke dalam kolom, untuk membentuk lapisan setebal 1 cm di atas wol gelas, masukan 15 gram alumina atau silika gel perlahan-lahan sambil didorong dengan sumbat karet yang diberi pegangan pensil. Bila alumina sudah dimasukan semua, tambah sedikit eter untuk mencuci alumina yang tertinggal/menempel pada dinding kolom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar